Senin, 22 Maret 2010

Program Pengembangan Profesi

Teknologi Informasi berkembang dua kali lipat setiap lima tahun. Dengan demikian dinamika industri ini, menuntut para profesional di bidang ini untuk secara rutin mengikuti aktifitas yang memungkinkan untuk mendapat ketrampilan dan pengetahuan baru. Mengikuti pendidikan formal maupun dan partisipasi didalamnya sangat penting.

Sebagian besar organisasi-organisasi profesi TI di seluruh dunia, mengharapkan para anggotanya menambah ketrampilan dan pengetahuan. Ketentuan ini dituangkan dalam peraturan keanggotaan organisasi profesi tersebut untuk menjamin dan mendorong para anggota agar tetap mengikuti perkembangan disiplin ilmu Teknologi Informasi (TI).

Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan agar perhimpunan profesi TI yang berkaitan mempelopori dalam memegang standard kemampuan yang kontinyu dalam profesi teknologi informasi suatu negara. Standard yang tepat dan teliti untuk profesi ini hanya memiliki sedikit relevansi jika tidak ada proses yang menjamin kemutakhiran pengetahuan profesi TI. Secara logis dapat dikatakan, bahwa seseorang yang memenuhi persyaratan pengetahuan dan ketrampilan beberapa tahun yang lalu, belum tentu dapat memenuhi persyaratan sebagai profesional TI pada era 1990-an.Dengan demikian diperlukan suatu mekanisme untuk memungkinkan baik perkumpulan profesi maupun masyarakat dapat membedakan antara mereka yang melibatkan diri secara rutin dalam melanjutkan pendidikan dan mereka yang tidak melakukan hal tersebut. Hal ini memperkuat kebutuhan akan perlunya setiap negara anggota SEARCC memperkenalkan dan menjaga program pengembangan profesi untuk anggota-anggotanya.

Sumber : http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/~made/SRIG-PS/st_page5.html

Tujuan HidupKu. . .

Tujuan Hidup adalah segala yang ingin kita tuju dalam hidup. Semua Orang Punya Tujuan Hidupnya Masing-masing. Tujuan Hidup setiap orang itu berbeda-beda. Tujuan Hidup saya adalah Bisa Membuat orang tua saya bahagia dan bangga punya anak seperti saya, dan saya selalu ingin membuat orang senang ketika siapa saja bersama sama. Saya selalu berdoa semoga saya menjadi orang yang lebih baik lagi. . .lagi. . . dan lagi. . .

Sabtu, 09 Januari 2010

Apakah Komodo Termasuk 7 Keajaiban Dunia

Setelah Candi borobudur tidak masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia, kini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI berjuang keras agar Taman Nasional Pulau Komodo bisa masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia kategori taman nasional. Jika target ini tercapai, akan berdampak besar terhadap industri pariwisata, karena wisatawan mancanegara diyakini akan banyak berkunjung ke Indonesia.

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwandar mengatakan, Candi Borobudur ternyata kalah populer secara internasional, sehingga melalui suatu voting melalui internet yang diadakan New7wonder Foundation, Candi Borobudur tak masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia. "Sekarang ada voting lagi, dan Indonesia menjagokan Taman Nasional Pulau Komodo," ujarnya, Sabtu (21/2) di Jakarta.

Naga Terbesar di Pulau Komodo

Pada tahun 1910 Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn va Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan naga menyerupai monster di pulau tersebut.

Laporan dari para anak buahnya tentang kadal raksasa ternyata bukan isapan jempol belaka. Steyn lantas membunuh salah satu komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.

Pesona Pulau Komodo yang indah menjadikan pulau ini layak untuk dikunjungi. Atraksi utama dari pulau ini adalah melihat dari dekat satu-satunya habitat asli dari salah satu hewan purba yang mampu bertahan selama tiga ratus juta tahun lamanya.

Perjalanan yang menegangkan dan mengasyikan akan Anda temui walaupun harus merogoh kocek lebih dalam sedikit, berikut ini beberapa alternatif jalan menuju Pulau Komodo. Sesampainya di Kupang, ibukota Provinsi NTT, Anda dapat naik pesawat menuju Ende, lalu perjalanan dilanjutkan selama sepuluh jam dengan menggunakan minibus menuju kota Labuhanbajo yang merupakan gerbang masuk menuju Pulau Komodo atau pilihan paling mudah untuk mencapai kawasan Labuan Bajo adalah menggunakan jalur penerbangan dari Bandara Ngurai Rai Denpasar Bali (tersedia 2-3 kali penerbangan Denpasar-Labuan Bajo setiap hari). Wisatawan juga bisa menggunakan rute penerbangan Kupang-Labuan Bajo meskipun layanan penerbangan ini hanya tersedia satu kali dalam seminggu.

Tersedia pula jalur laut, kapal feri dari Sape NTB siap mengantarakan Anda ke Labuanbajo atau bisa juga menggunakan kapal Pelni dari Pelabuhan Lembar, Lombok (1 kali dalam 2 minggu).

Dari Labuanbajo, kota yang terletak di bagian paling barat Pulau Flores ini perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Komodo dengan speed boat sekitar dua jam. Setiap speed boat disewakan dengan harga satu juta rupiah pulang balik atau Anda bisa menggunakan kapal kayu yang lebih murah, tentu memakan waktu cukup lama.

Untuk masuk ke dalam kawasan tersebut setiap orang dikenakan biaya 15 dolar untuk wisatawan mancanegara dan 75 ribu rupiah untuk wisatawan lokal selama tiga hari.

Di pulau ini Anda bebas melihat dari dekat komodo yang merupakan spesies kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang tubuhnya mencapai 3,13 meter dan beratnya mencapai 165 kg ini bebas berkeliaran.

Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan berbagai aktivitas hewan langka ini, seperti perkawinan komodo yang terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, komodo tengah menyantap rusa, kambing, babi dan menyaksikan komodo berjemur di jalanan dan di cabang pepohonan pada pagi hari.

Di Pulau Komodo hewan ini hidup dan berkembang biak dengan baik. Dan ancaman yang paling menakutkan adalah manusia, karena manusia biasa memburu rusa atau babi hutan, makanan kegemaran reptil ini. Sekarang, di pulau ini hanya terdapat sedikitnya seribu dua ratus ekor komodo. Selain di P Komodo, wisatawan dapat menemukan komodo di pulau lainnya yang masih tercakup dalam kawasan Taman Nasional Komodo yakni Pulau Rinca dan Pulau Padar, sehingga jumlah mereka keseluruhan menjadi sekitar 2500 ekor.

Pulau yang menjadi taman nasional ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.