Senin, 22 Maret 2010

Program Pengembangan Profesi

Teknologi Informasi berkembang dua kali lipat setiap lima tahun. Dengan demikian dinamika industri ini, menuntut para profesional di bidang ini untuk secara rutin mengikuti aktifitas yang memungkinkan untuk mendapat ketrampilan dan pengetahuan baru. Mengikuti pendidikan formal maupun dan partisipasi didalamnya sangat penting.

Sebagian besar organisasi-organisasi profesi TI di seluruh dunia, mengharapkan para anggotanya menambah ketrampilan dan pengetahuan. Ketentuan ini dituangkan dalam peraturan keanggotaan organisasi profesi tersebut untuk menjamin dan mendorong para anggota agar tetap mengikuti perkembangan disiplin ilmu Teknologi Informasi (TI).

Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan agar perhimpunan profesi TI yang berkaitan mempelopori dalam memegang standard kemampuan yang kontinyu dalam profesi teknologi informasi suatu negara. Standard yang tepat dan teliti untuk profesi ini hanya memiliki sedikit relevansi jika tidak ada proses yang menjamin kemutakhiran pengetahuan profesi TI. Secara logis dapat dikatakan, bahwa seseorang yang memenuhi persyaratan pengetahuan dan ketrampilan beberapa tahun yang lalu, belum tentu dapat memenuhi persyaratan sebagai profesional TI pada era 1990-an.Dengan demikian diperlukan suatu mekanisme untuk memungkinkan baik perkumpulan profesi maupun masyarakat dapat membedakan antara mereka yang melibatkan diri secara rutin dalam melanjutkan pendidikan dan mereka yang tidak melakukan hal tersebut. Hal ini memperkuat kebutuhan akan perlunya setiap negara anggota SEARCC memperkenalkan dan menjaga program pengembangan profesi untuk anggota-anggotanya.

Sumber : http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/~made/SRIG-PS/st_page5.html

Tujuan HidupKu. . .

Tujuan Hidup adalah segala yang ingin kita tuju dalam hidup. Semua Orang Punya Tujuan Hidupnya Masing-masing. Tujuan Hidup setiap orang itu berbeda-beda. Tujuan Hidup saya adalah Bisa Membuat orang tua saya bahagia dan bangga punya anak seperti saya, dan saya selalu ingin membuat orang senang ketika siapa saja bersama sama. Saya selalu berdoa semoga saya menjadi orang yang lebih baik lagi. . .lagi. . . dan lagi. . .

Sabtu, 09 Januari 2010

Apakah Komodo Termasuk 7 Keajaiban Dunia

Setelah Candi borobudur tidak masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia, kini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI berjuang keras agar Taman Nasional Pulau Komodo bisa masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia kategori taman nasional. Jika target ini tercapai, akan berdampak besar terhadap industri pariwisata, karena wisatawan mancanegara diyakini akan banyak berkunjung ke Indonesia.

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Sapta Nirwandar mengatakan, Candi Borobudur ternyata kalah populer secara internasional, sehingga melalui suatu voting melalui internet yang diadakan New7wonder Foundation, Candi Borobudur tak masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia. "Sekarang ada voting lagi, dan Indonesia menjagokan Taman Nasional Pulau Komodo," ujarnya, Sabtu (21/2) di Jakarta.

Naga Terbesar di Pulau Komodo

Pada tahun 1910 Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn va Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan naga menyerupai monster di pulau tersebut.

Laporan dari para anak buahnya tentang kadal raksasa ternyata bukan isapan jempol belaka. Steyn lantas membunuh salah satu komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.

Pesona Pulau Komodo yang indah menjadikan pulau ini layak untuk dikunjungi. Atraksi utama dari pulau ini adalah melihat dari dekat satu-satunya habitat asli dari salah satu hewan purba yang mampu bertahan selama tiga ratus juta tahun lamanya.

Perjalanan yang menegangkan dan mengasyikan akan Anda temui walaupun harus merogoh kocek lebih dalam sedikit, berikut ini beberapa alternatif jalan menuju Pulau Komodo. Sesampainya di Kupang, ibukota Provinsi NTT, Anda dapat naik pesawat menuju Ende, lalu perjalanan dilanjutkan selama sepuluh jam dengan menggunakan minibus menuju kota Labuhanbajo yang merupakan gerbang masuk menuju Pulau Komodo atau pilihan paling mudah untuk mencapai kawasan Labuan Bajo adalah menggunakan jalur penerbangan dari Bandara Ngurai Rai Denpasar Bali (tersedia 2-3 kali penerbangan Denpasar-Labuan Bajo setiap hari). Wisatawan juga bisa menggunakan rute penerbangan Kupang-Labuan Bajo meskipun layanan penerbangan ini hanya tersedia satu kali dalam seminggu.

Tersedia pula jalur laut, kapal feri dari Sape NTB siap mengantarakan Anda ke Labuanbajo atau bisa juga menggunakan kapal Pelni dari Pelabuhan Lembar, Lombok (1 kali dalam 2 minggu).

Dari Labuanbajo, kota yang terletak di bagian paling barat Pulau Flores ini perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Komodo dengan speed boat sekitar dua jam. Setiap speed boat disewakan dengan harga satu juta rupiah pulang balik atau Anda bisa menggunakan kapal kayu yang lebih murah, tentu memakan waktu cukup lama.

Untuk masuk ke dalam kawasan tersebut setiap orang dikenakan biaya 15 dolar untuk wisatawan mancanegara dan 75 ribu rupiah untuk wisatawan lokal selama tiga hari.

Di pulau ini Anda bebas melihat dari dekat komodo yang merupakan spesies kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang tubuhnya mencapai 3,13 meter dan beratnya mencapai 165 kg ini bebas berkeliaran.

Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan berbagai aktivitas hewan langka ini, seperti perkawinan komodo yang terjadi antara bulan Mei hingga Agustus, komodo tengah menyantap rusa, kambing, babi dan menyaksikan komodo berjemur di jalanan dan di cabang pepohonan pada pagi hari.

Di Pulau Komodo hewan ini hidup dan berkembang biak dengan baik. Dan ancaman yang paling menakutkan adalah manusia, karena manusia biasa memburu rusa atau babi hutan, makanan kegemaran reptil ini. Sekarang, di pulau ini hanya terdapat sedikitnya seribu dua ratus ekor komodo. Selain di P Komodo, wisatawan dapat menemukan komodo di pulau lainnya yang masih tercakup dalam kawasan Taman Nasional Komodo yakni Pulau Rinca dan Pulau Padar, sehingga jumlah mereka keseluruhan menjadi sekitar 2500 ekor.

Pulau yang menjadi taman nasional ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

Penghuni Pulau Komodo

Komodo adalah hewan asli Kepulauan Flores, Nusa Tenggara. Pulau yang paling banyak ditempati komodo ini diberi nama sesuai dengan nama hewan ini saat ditemukan pada 1910, yakni Pulau Komodo (Komodo Island).

Kadal-kadal raksasa ini termasuk hewan yang nyaris punah dengan jumlah populasi di alam liar kurang dari 4.000 ekor. Untuk melindungi komodo, pada 1980 disepakati untuk membentuk kawasan konservasi dalam bentuk Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Sebaran dan populasi komodo dalam tiga dasawarsa terakhir ini semakin menurun dan keberadaannya semakin terancam, terutama akibat kegiatan perburuan rusa, sebagai mangsa utamanya. Bahkan populasi di Pulau Padar diketahui telah hilang sejak akhir 1990-an, padahal pada awal tahun 1980-an, komodo masih dapat dijumpai di sana. Perhatian dan upaya konservasi spesies ini perlu diberikan secara khusus, karena populasi komodo diambang kepunahan.

Bagi sebagian penduduk di Pulau Komodo, hewan ini dianggap lebih berbahaya terhadap manusia daripada buaya, karena kandungan bakteri pada air liurnya yang dapat menyebabkan infeksi berat.

Biasanya, musim kawin komodo terjadi antara Juni-Juli. Pada Agustus, komodo betina akan menggali sarang berupa gundukan bekas sarang burung Gosong (Megapodius reindwardt) di bukit dan sarang lubang di tanah, untuk menyimpan telurnya yang dapat mencapai 38 butir. Telur komodo biasanya dijaga oleh induknya, namun anak yang baru lahir pada bulan Februari atau Maret tidak dijaga, malah sering dimakan.

Komodo membutuhkan lima tahun untuk tumbuh sampai ukuran dua meter dan dapat terus hidup sampai 30 tahun. Memasuki 4-5 tahun adalah masa awal kematangan komodo secara seksual.

Sejarah Pulau Komodo

Sejak dulu di Pulau Komodo, jajaran Kepulauan Flores, Indonesia, telah muncul kisah tentang naga raksasa. Banyak pelaut yang berkisah bahwa naga ini lebih mirip monster yang menakutkan.

Ekornya yang besar bisa merubuhkan seekor kerbau hanya dengan satu kibasan. Rahangnya besar dan kuat, hingga mampu menelan seekor babi hutan dalam satu gerakan. Dan dari mulutnya senantiasa menyemburkan api.

Kisah ini beredar luas dan sempat menarik perhatian banyak orang. Namun tak pernah ada yang berani mendekati pulau tersebut untuk membuktikannya. Sampai akhirnya pada 1910-an awal, muncul laporan dari gugus satuan tempur armada kapal Belanda yang bermarkas di Flores tentang makhluk misterius yang diduga "naga" mendiami sebuah pulau kecil di wilayah Kepulauan Sunda Lesser (sekarang jajaran Kepulauan Flores, Nusa Tenggara).

Para pelaut militer Belanda tersebut memberi laporan bahwa makhluk tersebut kemungkinan berukuran sampai tujuh meter panjangnya, dengan tubuh raksasa dan mulut yang senantiasa menyemburkan api. Letnan Steyn van Hensbroek, seorang pejabat Administrasi Kolonial Belanda di kawasan Flores mendengar laporan ini dan kisah-kisah yang melingkupi Pulau Komodo. Ia pun merencanakan perjalanan ke Pulau Komodo.

Setelah mempersenjatai diri dan membawa satu regu tentara terlatih, ia mendarat di pulau tersebut. Setelah beberapa hari di pulau itu, Hensbroek berhasil membunuh satu spesies aneh itu.

Ia membawanya ke markas dan dilakukan pengukuran panjang hasil buruannya itu dengan panjang kira-kira 2,1 meter. Bentuknya sangat mirip kadal. Satwa itu kemudian dipotret (didokumentasikan) oleh Peter A Ouwens, Direktur Zoological Museum and Botanical Gardens Bogor, Jawa. Inilah dokumentasi pertama tentang komodo.

Ouwens tertarik dengan temuan satwa aneh tersebut. Ia kemudian merekrut seorang pemburu lihai untuk menangkap spesimen untuknya. Sang pemburu berhasil membunuh dua ekor komodo yang berukuran 3,1 meter dan 3,35 meter, plus menangkap dua anakan, masing-masing berukuran di bawah satu meter.

Berdasarkan tangkapan sang pemburu ini, Ouwens melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa komodo bukanlah naga penyembur api, melainkan termasuk jenis kadal monitor (monitor lizard) di kelas reptilia.

Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikan pada koran terbitan tahun 1912. Dalam pemberitaan itu, Ouwens memberi saran nama pada kadal raksasa itu Varanus komodoensis sebagai pengganti julukan Komodo Dragon (Naga Komodo).

Sadar arti penting komodo sebagai satwa langka, Pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan proteksi terhadap komodo dan Pulau Komodo pada 1915. Jadilah kawasan itu sebagai wilayah konservasi komodo.

Temuan komodo sebagai legenda naga yang hidup, memancing rasa ingin tahu dunia internasional. Beberapa ekspedisi ilmiah dari berbagai negara secara bergilir melakukan penelitian di Pulau Komodo.

Hewan Prasejarah yang Bertahan

Usai Perang Dunia I, sebuah ekspedisi ilmiah dirancang untuk melakukan penelitian komodo. Pada 1926, ekspedisi yang dipimpin W Douglas Burden dari American Museum of Natural History dengan perangkat penelitian termodern, melakukan penelitian selama berbulan-bulan.

Ekspedisi yang melibatkan puluhan orang itu menangkap 27 ekor komodo. Mereka melakukan bedah anatomi dan identifikasi spesies. Dari sinilah laporan ilmiah pertama yang lengkap tentang komodo dibuat.

Dideskripsikan bahwa komodo memiliki kepala yang besar dan kuat, memiliki sepasang mata yang bersinar, kulitnya keras, tebal dan liat. Memiliki kelambir kulit berkerut di bawah lehernya.

Bentuknya mirip dengan biawak, dengan empat kaki yang gemuk besar dan ekor yang juga gemuk besar panjang. Memiliki 26 gigi yang tajam, masing-masing berukuran 4 cm, memiliki lidah bercabang yang berwarna merah cerah. Jika dilihat dari kejauhan, lidah yang dijulurkan akan mirip api, karena komodo sering menjulurkan lidahnya seperti ular.

Komodo juga pemburu handal. Ia mengandalkan gigitan dan racun bakteri pada ludahnya untuk melumpuhkan mangsa. Ia akan mengikuti mangsanya yang sudah terluka selama berhari-hari, sampai akhirnya mati, barulah ia menyantapnya. Sebagai karnivora dan scavenger (pemakan bangkai), komodo memang hanya ditemui di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Gili Motang, Owadi dan Samiin. Komodo juga diketahui sebagai hewan yang jago berenang. Dengan cara itulah ia melakukan penjelajahan di pulau-pulau sekitar Flores.

Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo akhirnya terpilih sebagai satu di antara 28 finalis dalam pemungutan suara Tujuh Keajaiban Alam (New 7 Wonders of Nature) yang diadakan organisasi New7Wonders, Selasa lalu. Para finalis lainnya adalah obyek wisata alam yang sudah tersohor, seperti Grand Canyon, Great Barrier Reef, dan hutan hujan Amazon. Selain itu, beberapa obyek yang mungkin tak pernah Anda dengar, semisal Gunung Lumpur Azerbaijan dan Jeita Grotto di Libanon.

Dengan lolosnya Taman Nasional Komodo ini, berarti tinggal satu fase final sebelum kawasan konservasi bagi reptil terbesar di dunia itu menjadi satu di antara New 7 Wonders of Nature. Sebuah panel pakar memilih ke-28 finalis dari 77 nominasi yang terpilih pada putaran pertama pemungutan suara. Panel yang diketuai Federico Mayor, mantan Ketua Organisasi Pendidikan, Budaya, Dan Ilmu Pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), memilih para finalis berdasarkan keseimbangan geografis, keanekaragaman, dan nilainya bagi kehidupan manusia.

Petualang Swiss, Bernard Weber, yang menjadi pimpinan New7Wonders, memuji kegigihan para pendukung Taman Nasional Komodo dari seluruh dunia sehingga dapat menjadi satu di antara 28 finalis dari 440 obyek alam lain di seluruh penjuru dunia. "Ini sebuah prestasi yang luar biasa, dan mata semua penduduk dunia akan menatap Taman Nasional Komodo dan Indonesia selama dua tahun ke depan," ujar Weber.

Weber menyatakan pemilihan tujuh keajaiban alam ini akan menjadi upaya pemecahan rekor karena diikuti oleh jutaan orang dari seluruh dunia selama dua tahun. "Untuk memilih tujuh keajaiban alam yang baru, tujuh lokasi yang akan menjadi bagian dari memori dunia sepanjang masa," ujarnya.

Dalam pemilihan ini, semua orang dari seluruh dunia bisa menyampaikan suaranya lewat Internet maupun telepon. Tujuh obyek alam yang memperoleh suara terbanyak akan diumumkan pada 2011 dan melengkapi tujuh keajaiban buatan manusia yang telah terpilih dua tahun lalu.

Lebih dari satu triliun penduduk dunia diperkirakan akan bergabung dalam pemilihan ini, kata Weber. "Kampanye ini akan berkontribusi pada apresiasi lingkungan sekitar kita, dan bukan hanya yang ada di negara kita, tapi di seluruh dunia," katanya. "Bila kita atau anak-anak kita ingin menyelamatkan sesuatu, kita harus mengapresiasinya terlebih dulu."

Partisipasi terbesar berasal dari negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, Bangladesh, dan Vietnam. Begitu pula dari Amerika Latin. "Namun, partisipasi dari Amerika juga lumayan tinggi," kata Weber.

Dibandingkan dengan di negara lain, penduduk di negara-negara Afrika lebih banyak memberikan suaranya melalui telepon seluler. "Suara yang mereka berikan menghasilkan peningkatan suara terbesar dalam beberapa pekan terakhir," katanya.

Weber menolak menyampaikan berapa suara yang masuk sejauh ini. Namun, organisasi itu berencana mengumumkan detail profil para pemilih suatu saat. Registrasi di situs mereka bertujuan mencegah orang memberikan suara dua kali.

Sekitar 100 juta orang telah berpartisipasi dalam pemilihan tujuh keajaiban buatan manusia pada 2007. Pemenang dalam kontes ini adalah Colosseum (Italia), Tembok Raksasa Cina, Taj Mahal (India), Petra (Yordania), Patung Christ the Redeemer (Brasil), Machu Picchu (Peru), dan Piramida Chichen Itza di Meksiko.

Kamis, 07 Januari 2010

Batik Yogyakarta

Batik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja. Setiap motif yang terujud dalam goresan canting pada kain batik Yogyakarta adalah sarat akan makna, adalah cerita. Hal inilah yang membedakan batik Yogyakarta dengan batik-batik lain, yang menjaga batik Yogyakarta tetap memiliki eksklusifitas dari sebuah mahakarya seni dan budaya Indonesia.

Untuk memudahkan Anda, kami telah mengelompokkan beberapa koleksi kain batik kami tersebut ke dalam beberapa kelompok motif, seperti motif bouquet, motif ceplok, motif kawung, motif kelir, motif lereng, motif nitik, motif parang, motif sido luhur, motif sogan, motif truntum, motif tumpal, motif udan liris, motif wirasat.

Selain menawarkan beberapa koleksi diatas, kami juga siap melayani kebutuhan Anda dalam pemesanan seragam batik untuk berbagai keperluan, seperti seragam batik untuk acara pernikahan, seragam batik sekolah, seragam batik kantor, dan seragam batik berbagai keperluan lainnnya. Beberapa klien kami adalah dinas-dinas pemerintahan Yogyakarta, diantaranya :

* Pemerintah Kota Yogyakarta
* Dinas Perizinan Kota Yogyakarta
* BKKBC (Badan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil) Kota Yogyakarta
* BCA (Bank Central Asia) Yogyakarta
* Beberapa BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di Yogyakarta
* Dinas Kehutanan Provinsi DIY
* PT. BISI International, Gresik, Jawa Timur
* Kantor Indonesian Rugby Footbal Union, Menteng, Jakarta

Motif Batik Indonesia

Motif batik Indonesia menjadi perbincangan hangat beberapa waktu lalu, pasalnya negara tetangga mengklaim batik nusantara. motif batik benar2 diakui dunia setelah PBB mengesahkan batik sebagai warisan asli bangsa indonesia. klaim pihak tertentu tidak terlepas dari ketidak tahuan anak bangsa terhadap warisan luhur budanyanya. So Let's know motif batik Indonesia

Motif batik jogja
Gambar motif batik yogyakarta atau yogya sebagaian bisa anda lihat di blog motif batik

MOTIF BATIK CUWIRI [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai “Semek’an” dan Kemben. Dipakai saat upacara “mitoni”
Unsur Motif : Meru, Gurda
Makna Filosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil, Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan dihormati


MOTIF BATIK SIDO MUKTI [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain dalam upacara perkawinan
Unsur Motif : Gurda
Makna Filosofi : Diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.


MOTIF BATIK KAWUNG [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Naphtol
Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Geometris
Makna Filosofi : Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan keadilan


MOTIF BATIK PAMILUTO [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain panjang saat pertunangan
Unsur Motif : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnya
Makna Filosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].


MOTIF BATIK PARANG KUSUMO {MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Naphtol
Digunakan : Sebagai kain saat tukar cincin
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah


MOTIF BATIK CEPLOK KASATRIAN [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain saat kirab pengantin
Unsur Motif : Parang, Gurda, Meru
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Dipakai golongan menengah kebawah, agar terlihat gagah


MOTIF BATIK NITIK KARAWITAN [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain panjang
Ciri Khas : Kerokan
Unsur Motif : Ceplok
Makna Filosofi : Pemakainya orang yang bijaksana


MOTIF BATIK TRUNTUM [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Dipakai saat pernikahan
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.


MOTIF BATIK CIPTONING [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Parang, Wayang
Ciri Khas : Kerokan Makna Filosofi : Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak, mampu memberi petunjuk jalan yang benar


MOTIF BATIK TAMBAL [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai Kain Panjang
Unsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dll
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru


MOTIF BATIK SLOBOG [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Naphtol
Digunakan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Ceplok
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Slobog bisa juga “lobok” atau longgar, kain ini biasa dipakai untuk melayat agar yang meninggal tidak mengalami kesulitan menghadap yang kuasa


MOTIF BATIK PARANG RUSAK BARONG [MOTIF BATIK Tulis]
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Parang, Mlinjon
Ciri Khas : Kerokan
Makna Filosofi : Parang menggambarkan senjata, kekuasaan.
Ksatria yang menggunakan MOTIF BATIK ini bisa berlipat kekuatannya.


MOTIF BATIK UDAN LIRIS
Zat Pewarna: Soga Alam
Digunakan : Sebagai kain panjang
Unsur Motif : Kombinasi Geometris dan Suluran
Ciri Khas : Kerokan Makna Filosofi : Artinya udan gerimis, lambang kesuburan

Ada perbedaan antara corak motif batik solo , motif bati pekalongan dan jogja terutama pada pola. batik jogja bisanya mempunyai corak dengan dasar putih sedangkan motif batik solo biasanya tidak mempunyai dasar warna putih dan motif batik pekalongan lebih colorfull.

Jenis - Jenis Batik

Beragam jenis batik bisa ditemukan dimana-mana akhir-akhir ini, namun kita juga perlu tahu apa saja jenis batik yang beredar di pasaran sekarang ini. Jenis-jenis tersebut antara lain adalah:

* Batik Tulis
Batik Tulis adalah batik mula-mula yang adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
* Batik Cap
Batik Cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
* Batik Printing
Batik Printing ini sudah bisa banyak ditemui akhir-akhir ini dikarenakan kualitas corak batik yang lebih bagus dan lebih tahan lama karena tidak mudah luntur. Batik printing juga banyak digunakan untuk produksi Batik Diana.

Perkembangan Batik di Negara Kita

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

Sejarah Batik

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.